Tiga Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Yeni Astuti, Ahmad Ariansyah, dan Anita berhasil meraih Juara I di Ajang Debat Ilmiah yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS pada 19 – 20 April 2014 di Auditorium Universitas Tadulako. Kegiatan ini di ikuti oleh mahasiswa dari masing – masing prodi yang ada di Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan. Jumlah pendaftar ajang ini sebanyak 13 regu dari perwakilan masing – masing program studi di FKIP. Babak penyisihan dan perempat final dilaksanakan pada 19 April 2014.
Pada babak penyisihan, setiap regu mempresentasekan essay dan materi dipilih oleh masing – masing regu berdasarkan 8 tema yang telah ditetapkan oleh panitia. Untuk program studi pendidikan matematika, pada babak penyisihan mengangkat tema Ujian Nasional. Dalam essay tersebut, ketiga mahasiswa prodi pendidikan matematika memaparkan polemik Ujian Nasional yang terjadi di Indonesia. Mereka memaparkan essay tersebut selama 3 menit dan dilakukan secara bergantian oleh tiap anggota regu. “Ujian Nasional memang selama ini mengalami pro dan kontra, akan tetapi menurut kami Ujian Nasional perlu diadakan, hanya saja diperlukan pembenahan dalam sistem pelaksanaannya”, ungkap Yeni mahasiswi angkatan 2013. Setelah melakukan presentase di babak penyisihan, akhirnya tim dari Prodi Pendidikan Matematika berhasil lolos di babak perempat final. Pada babak ini tim Prodi Pendidikan Matematika (pihak pro) berhadapan dengan Program Studi Pendidikan Fisika (pihak kontra). Akhirnya tim Prodi pendidikan Matematika berhasil menjadi salah satu regu yang berada pada 5 besar babak semi final dan 4 regu lainnya berasal dari Prodi PKN, Bahasa Inggris, Sejarah dan Kimia.
Babak semi final dan final di laksanakan pada 20 April 2014. Setelah mealui persaingan yang begitu sengit akhirnya tim dari prodi pendidikan matematika berhasil menjadi finalis di Ajang Debat Ilmiah 2014. Format pelaksanaan babak final dilakukan seperti dialog dan ada dua tema yang diangkat yakni mengenai konflik sosial dan Mahasiswa sebagai Agent of Change. Sebuah pertanyaan yang menarik dari dewan juri bagi para finalis yakni mengapa semnagat mahasiswa di era 40-an dengan sekarang sangat jauh berbeda?. Ariansyah pun menjawab, “hal itu terjadi karena kurangnya rasa nasionalisme dari apra mahasiswa yang telah dipengaruhi oleh era modernisasi,sehingga rasa persatuan juga berkurang”, tambahnya. Skor yang diberikan oleh tiga dewan juri yakni 9, 9 dan 10 ahkhirnya berhasil menjadikan tim Program Studi pendidikan Matematika menjadi jawara di Ajang Debat Ilmiah tingkat Fakultas. Selamat kepada mereka yang telah berhasil meraih prestasi tersebut, semoga hal ini dapat menginspirasi bagi mahasiswa prodi pendidikan matematika lainnya agar lebih berprestasi lagi. (APL)
Comments are closed